Cara Penghapusan Piutang

 Penghapusan Piutang

Apabila terdapat piutang yang kemungkinannya sudah tidak dapat ditagih, dan berbagai upaya telah dilakukan, maka selanjutnya diputuskan untuk melakukan penghapusan terhadap piutang tersebut.
Untuk tujuan pelapora, piutang dinilai pada jumlah yang diharapkan dapat direalisasikan atau dapat diterima pembayaranny. Sedangkan bagian yang diperkirakan tidak dapat ditagih lagi, dianggap sebagai kerugian atau beban perusahaan.
Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan), pencatatan piutang yang tercantum pada neraca adalah sebesar jumlah piutang yang jatuh tempo dikurangi perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih. Untuk itu, perusahaan perlu membuat cadangan penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih.
Ada dua metode pencatatan penghapusan piutang, yaitu :
1.      Metode Langsung (Direct Method), yaitu metode pencatatan kerugian piutang yang langsung mengurangi jumlah piutang yang bersangkutan.
2.      Metode Tidak Langsung (Indirect Method) atau metode Cadangan, yaitu metode pencatatan kerugian piutang tak tertagih tidak langsung mengurangi piutang yang bersangkutan, tetapi dicatat dalam satu rekening yaitu “Rekening Cadangan Kerugian Piutang” (Allowances four Doubtfull debt).
Perbedaan kedua metode tersebut secara umum sebagai berikut :
Metode Langsung (Direct Method)

a.      Kerugian piutang tak tertagih dicatat pada periode penerimaan piutang, berdasarkan jumlah piutang yang dihapuskan.



b.      Setiap penghapusan piutang, langsung dicatat pada rekening Kerugian Piutang, dengan jurnal :
Bad debt expense     Rp xx
       Accouunt receivable     RP xx

c.       Pernyataan kesanggupan debitur untuk membayar atas piutang yang sudah dihapuskan/tidak dijurnal


d.      Waktu menerima pembayaran dari debitur yang menyatakan kesanggupan membayar, dicatat dengan jurnal :
Cash     Rp xx
      Bad doubtfull expense     Rp xx
e.       Jika debitur yang sudah dihapuskan datang dan langsung membayar, dicatat dengan jurnal :
Cash     Rp xx
       Bad debt expense      Rp xx
Metode Tidak Langsung (Indirect /Allowance Method)
a.      Kerugian piutang tak tertagih dicatat pada periode terjadinya piutang/penjualan, berdasarkan taksiran, mealui jurnal penyesuaian :
Bad Debt Expense        Rp xx
       Allowancces doubtfull debt    Rp xx
b.      Penghapusan piutang, dibebankan ke rekening Cadangan kerugian piutang, dengan jurnal :
Allowances doubtfull debt   Rp xx
     Account Receivable     Rp xx

c.       Pernyataan kesanggupan debitur untuk membayar atas piutang uyang sudah dihapuskan dicatat dengan jurnal :
Account Receivable    Rp xx
     Allowances doubtfull debt    Rp xx
d.      Waktu menerima pembayaran dari debitur yang menyatakan kesanggupan membayar, dicatat dengan jurnal :
Cash     Rp xx
       Account Receivable    Rp xx
e.       Jika debitur yang sudah dihapuskan datang dan langsung membayar dicatat dengan Jurnal :
Cash     Rp xx
       Allowances doubtfull debt     Rp xx


Agar Anda lebih mudah memahami aplikasi jurnal pencatatan penghapusan piutang di atas, pelajarilah contoh soal berikut ini :

Contoh :
Transaksi dari PT Sejahtera (bukan pengusaha kena pajak) pada bullan September 2012 adalah sebagai berikut :
1 September    Dijual barang dagang jenis X kepada Toko Makmur secara kredit sebesar          Rp 12.500.000,00 (F.41)
4 September    Dijual barang dagang jenis X secara kredit kepada Toko Sederhana sebesar       Rp 7.500.000,00 (F.42)
6 September    Dijual secara kredit barang dagangan jenis X kepada Toko Jujur sebesar            Rp 6.000.000,00 (F.43)
9 September    Penerimaan kas di atas pembayaran piutang dari Toko Sederhana sebesar           Rp 6.000.000,00 (BKM.61)
12 September  Penerimaan pembayaran piutang dari Toko Makmur sebesar Rp 7.500.000,00 (BKM 62)
14 September  Penerimaan pembayaran piutang dari Toko Jujur sebesar Rp 3.000.000,00 (BKM.63)
16 September  Penerimaan pembayaran piutang dari Toko Makmur sebesar Rp 2.500.000,00 (BKM.64)
18 September  Dijual barang dagang jenis Y secara kredit kepada Toko Makmur sebesar          Rp 8.000.000,00 (F.44)
20 September  Dijual barang dagang jenis Y secara kredit kepada Toko Sederhana seharga        Rp 3.000.000,00 (F.45)
22 September  Diterima kembali/retur penjualan barang dagang jenis Y dari Toko Makmur sebesar Rp 200.000,00 (MK.21)
24 September  Diterima kabar dari Toko Makmur sedang menderita kebangkrutan/jatuh pailid, dan PT Sejahtera memutuskan untuk menghapus piutangnya sebesar                  Rp 10.300.000,00 (BM.31)
25 September  Dijual barang dagang jenis Y kepada Toko Jujur secara kredit sebesar                     Rp 4.500.000,00 (F.46)
26 September  Diterima pembayaran piutang dari Toko Sederhana sejumlah Rp 4.300.000,00 sisanya dianggap lunas (BKM.63 dan BM.32)
27 September  Diterima surat pemberitahuan dari Toko Makmur bahwa Toko Makmur masih mampu melunasi sisa utangnya yang pembayarannya akan dilaksanakan pada tanggal 30 September 2012
29 September  Penerimaan pembayaran piutang dari Toko Jujur sebagai pelunasan utangnya sebesar Rp 7.500.000,00 (BKM.64)
30 September  Penerimaan kembali atas piutang yang telah dihapus dari Toko Makmur sebesaar Rp 10.300.000,00 (BKM.65)

Dari transaksi tersebut maka PT “Sejahtera” melaksanakan pencatatan ke dalam jurnal umum sebagai berikut :
Tanggal
No. Bukti
Perkiraan
Ref
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
2012
Sept
1

4

6

9

12


14

16

18

20

22

24





25

26







27




29

30



F.41

F.42

F.43

BKM.61

BKM.62


BKM.63

BKM.64

F.44

F.45

MK.21

BM.31





F.46

BKM.63
BM.63






BM.33




BKM.64

BKM.65
Account Receivable
     Sales
Account Receivable
     Sales
Account Receivable
     Sales
Cash
      Account Receivable
Cash
      Account Receivable

Cash
      Account Receivable
Cash
      Account Receivable
Account Receivable
     Sales
Account Receivable
     Sales
Sales Return
      Account Receivable
Bad debt expense
      Account Receivable
(metode langsung)
Bad debt expense
     Allowance doubtfull
(metode tidak langsung)
Account Receivable
      Sales
Cash
Bad Debt Expense
     Account Receivable
(metode lansung)
Cash
Allowance doubtfull debt
     Account Receivable
(metode tidak langsung)
Tidak di jurnal
(metode langsung)
Account Receivable
     Allowance doubtfull
     debt 
Cash
      Account Receivable
Cash
      Bad Debt Expense
(metode langsung)
Cash
      Account Receivable
(metode tidak langsung)  

12.500.000,-
-
7.500.000,-
-
6.000.000,-
-
6.000.000,-
-
7.500.000,-
-

3.000.000,-
-
2.500.000,-
-
8.000.000,-
-
3.000.000,-
-
200.000,-
-
10.300.000,-
-

10.300.000,-
-

4.500.000,-
-
4.300.000,00
200.000,00
-

4.300.000,-
200.000,-
-



10.300.000,-
-

7.500.000,-
-
10.300.000,-
-

10.300.000,-
-

-
12.500.000,-
-
7.500.000,-
-
6.000.000,-
-
6.000.000,--
-
7.500.000,-

-
3.000.000,-
-
2.500.000,-
-
8.000.000,-
-
3.000.000
-
200.000,-
-
10.300.000,-

-
10.300.000,-

-
4.500.000,-
-
-
4.500.000,-

-
-
4.500.000,-



-
10.300.000,-

-
7.500.000,-
-
10.300.000,-

-
10.300.000,-








Setelah dicatat dalam jurnal umum seperti tersebut di atas selanjutnya transaksi transaksi dikelompokkan berdasarkan identitas atau nama pelanggan, sehingga tampak sebagai berikut :

Nama Pelanggan
Jenis Transaksi
Jumlah
Toko Makmur
-          Penjualan kredit barang jenis X
-          Pembayaran piutang
-          Pembayaran piutang
-          Penjualan kredit barang jenis Y
-          Retur penjualan
-          Penghapusan sisa piutang
-          Penerimaan/pelunasan kembali piutang yang sudah dihapus
Rp 12.500.000,-
Rp   7.500.000,-
Rp   2.500.000,-
Rp   8.000.000,-
Rp      200.000,-
Rp 10.300.000,-
Rp 10.300.000,-
Toko Sederhana
-          Penjualan kredit barang jenis X
-          Pembayaran piutang
-          Penjualan kredit barang jenis Y
-          Pembayaran piutang
Rp 7.500.000,-
Rp 6.000.000,-
Rp 3.000.000,-
Rp 4.300.000,-
Toko Jujur
-          Penghapusan sisa piutang
-          Penjualan kredit barang jenis X
-          Pembayaran piutang
-          Penjualan kredit barang jenis Q
-          Pelunasan piutang
Rp    200.000,-
Rp 6.000.000,-
Rp 3.000.000,-
Rp 4.500.000,-
Rp 7.500.000,-

Komentar